Ade Naufal
adenaufal.bsky.social
Ade Naufal
@adenaufal.bsky.social
24 followers 57 following 120 posts
27. He/him. ID/EN🆗. Talks a lot on different topics. Avid merch collector. Mediocre gamer. Amateur runner.
Posts Media Videos Starter Packs
indonesia jadi pasar empuk, amrik jadi juragan
mantap ya win win versi mereka
judulnya kerja sama dagang
nyatanya yang diuntungkan amrik, ekspor mereka mulus
ekspor kita tetep nyungsep
hasilnya?
kita gampang jajan produk amrik
mereka susah jajan produk kita
jadi walau harga jual kita ga naik, buyer sana tetep mikir mikir
soalnya begitu masuk negara mereka langsung kena cas tambahan
tapi kalo kebalik, orang amerika mau beli barang dari kita tetep kena pajak impor 19% (dulu 32%)
buat kita jelas enak, harga barang impor jadi murah
buat seller amrik? makin happy karena ekspor mereka lancar
pajak impor 0% dari amerika ke indonesia udah jalan
barang dari amrik masuk sini mayoritas bebas bea masuk
Kalian setuju gak sama analisis ini? Share pengalaman kalian yang pernah nunggu konser artis favorit tapi gak jadi ke Indonesia 👇
Mau marah ke Maher Zain? Salah alamat.

Marahnya ke sistem yang bikin Indonesia jadi kurang menarik buat tur internasional.

Fix this, dan artis-artis besar bakal balik lagi ke Indonesia. Dijamin.
Jadi ya, selama pemerintah masih anggap industri hiburan sebagai "pelengkap" bukan penggerak ekonomi, jangan berharap artis internasional bakal prioritasin Indonesia.
Data menunjukkan ranking logistik Indonesia turun dari posisi 53 (2014) ke 61 (2024).

Malaysia konsisten di top 40, Singapura top 10 dunia.

Artis internasional tuh ngitung cost-benefit ratio. Mereka gak mau ribet.
Sementara Malaysia dengan 32 juta penduduk bisa bikin Maher Zain bilang:

"Malaysia represents an exceptionally important chapter in my career — arguably more significant than any other nation worldwide."

Ouch.
Kita punya potensi pasar 277 juta penduduk, 87% Muslim, tapi infrastruktur sama kerangka regulasinya masih jaman batu.
Yang bikin sedih, ini bukan masalah "gak ada fans" atau "gak laku".

Album "Thank You Allah" Maher Zain dulu meledak di Indonesia. Platinum berkali-kali.

Tapi hit album ≠ tour yang profitable.

Ini masalah sistemik yang udah bertahun-tahun diabaikan.
Indo? Masih stuck di neraka birokrasi.

Mau ngurus visa artis aja ribet, belum lagi bea cukai yang bisa seminggu buat peralatan konser.

Terus ada rekam jejak buruk kayak Lady Gaga yang dibatalin gara-gara ancaman.
Malaysia udah jadi zona nyaman-nya Maher Zain. Penggemar setia, proses izin jelas, infrastruktur oke.

Singapura? Pemerintahnya sampai invest 3 juta dolar Singapura buat Taylor Swift dan balik modal 500 juta dari wisatawan. Profesional banget.
Fans Indo: "Tapi kita umat Muslim terbanyak di dunia!"

Kenyataan: Jumlah besar ≠ pasar yang menguntungkan.
Venue kelas dunia dengan peralatan teknis lengkap vs venue yang masih sering mati lampu?

Keamanan terjamin vs harus khawatir sama demo-demo kelompok radikal?
Sebenernya gak aneh sih kalo dipikir. Coba deh, kalo lo jadi artis internasional, mau pilih negara yang:

Ngurusin izin konser 2-3 minggu vs yang harus bolak-balik ke berbagai kementerian berbulan-bulan?

Biaya logistik 15% vs 23% dari total budget tour?
Hot take: Fans Indonesia nunggu Maher Zain konser, tapi artisnya malah lebih milih Malaysia-Singapura mulu.
Bukannya apa, soalnya aku pikir mereka ini dibayar/diupah/digaji para ibu bapak petugas kebersihan ini. Koreksi kalau aku salah, seandainya ternyata realitanya berkata lain
Mana kemarin habis nonton skakmat M. Farhan (podcast Pandji) dan ngobrol sama abang toko sebelah, itu orang-orang yang ngutip sampah itu vendor terpilih hasil dari pengajuan tender pemda di bag. kebersihan. Jadi kinerjanya bisa berubah-ubah seiring masa kerja pemerintahannya
Uang kebersihan udah bayar rutin sih aku, nggak langsung transfer ke dinasnya tapi melalui pengutipan uang dari staf
Aku tanya begini karena udah beberapa kali ibu-ibu petugas kebersihan (bukan staf dinas, kemarin-kemarin datang) dan bapak petugas kebersihan (baru aja hari ini) datang meminta uang sukarela